Slider

Empat Teknik Pakan untuk Penggemukan Sapi

 

Sapi yang gemuk adalah idaman setiap peternak. Tidak hanya sehat, sapi yang gemuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi pula. Namun, terdapat beberapa kendala dalam proses penggemukan sapi. Seperti sapi yang terjangkit penyakit, nafsu makan sapi yang berkurang hingga ternak yang stress dapat berpengaruh pada gemuk atau tidaknya ternak.

Pada artikel kali ini akan dibahas empat teknik pemberian pakan yang dapat digunakan sebagai penggemukan ternak sapi. Apa saja? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Empat Teknik Pemberian Pakan dalam Penggemukan Sapi

Untuk membentuk sapi menjadi ternak yang gemuk dan sehat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peternak. Yakni teknik pemberian pakan atau ransum ternak, luas lahan dari kandang atau tempat bergerak untuk ternak, umur dan kondisi ternak sapi yang akan digemukkan, hingga rentang waktu atau lama penggemukan.

Peternakan luar negeri memiliki beberapa teknik penggemukan sapi. Yakni dengan metode pasture fattening, dry lot fattening serta kombinasi dari dua metode tersebut. Sedangkan di Indonesia, metode penggemukan sapi lebih dikenal dengan metode kereman atau sistem paron (Timor).

1# Metode Dry Lot Fattening

Yang dimaksud dengan metode dry lot fattening adalah metode penggemukan sapi dengan memperbanyak pemberian pakan jenis konsentrat. Rasio dari pakan adalah pakan konsentrat lebih banyak dan lebih intens diberikan dibandingkan dengan pemberian pakan hijauan. Hal ini dimaksudkan agar efisiensi dari penggunaan pakan lebih tinggi dari biasanya.

Perbandingan atau rasio pakan hijauan dengan pakan konsentrat yakni antara 40:60 hingga 20:80 dalam tiap pemberian. Jumlah perbandingan ini berdasarkan pada bobot bahan kering atau BK.

Metode pemberian pakan ini dilakukan di dalam kandang ternak dengan pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan di dalam kandang. Jadi, pemberian kedua pakan ini dapat disesuaikan dengan porsi waktu yang tepat dengan jumlah takaran yang akurat.

Dengan metode ini, ada baiknya pakan hijauan selalu tersedia untuk ternak sapi. Apabila ternak masih terlhat lapar, dapat diberikan pakan hijauan lagi sehingga dapat terlibat dalam peningkatan bobot tubuh pada ternak.

Metode ini dapat dimulai pada anak sapi atau pedet yang masih menyusu (pedet susu), atau dapat juga diaplikasikan pada anakan sapi perah jantan yang sejak lahir sudah diberi ransum pakan berkualitas tinggi dan ditempatkan pada kandang khusus.

2# Metode Pasture Fattening

Metode penggemukan sapi dengan pasture fattening adalah dengan menggembalakan sapi di padang penggembalaan, atau lahan yang disediakan khusus untuk sapi, sepanjang hari. Ternak sapi dapat kembali ke kandang saat malam hari atau saat matahari bersinar terik.

Lahan atau padang yang baik untuk metode penggemukan ini adalah lahan tersebut ditanami atau ditumbuhi pakan hijauan seperti rumput-rumputan dan leguminosa. Lahan untuk penggembalaan sapi yang hanya ditumbuhi rerumputan berdampak kurang baik untuk laju pertumbuhan ternak sapi. Ada baiknya lahan juga ditanami dengan jenis leguminosa agar kualitas pakan sapi selama digembalakan menjadi lebih baik.

Pakan leguminosa memiliki kemampuan yang baik dalam menangkap nitrogen. Nitrogen ini dapat membuat tanah di bawah leguminosa menjadi lebih subur dan sangat baik untuk pertumbuhan rerumputan. Selain itu, leguminosa juga memiliki kandungan proten yang tinggi dan baik untuk ternak sapi.

Dalam metode penggemukan ini, yang perlu diperhatikan adalah cara penggembalaan sapi. Dengan metode pasture fattening, pemanfaat pakan hijauan hendaknya dilakukan secara efisien dan optimal. Pengaturan pakan hijauan juga sangat penting. Misalnya dengan membagi lahan pakan hijauan menjadi beberapa tempat, sehingga ketersediaan pakan juga semakin banyak dan sapi memiliki pergerakan yang baik.

Selain pakan, ternak sapi juga hendaknya disiapkan minum yang cukup dan mudah dijangkau sehingga peternak tidak perlu repot memberi minum ke ternak sapi saat digembalakan.

3# Metode Kombinasi Dry Lot dan Pasture Fattening

Seperti namanya, metode yang satu ini merupakan metode kombinasi dari dry lot dan pasture fattening. Dengan metode ini, saat musim hujan datang, maka sapi dapat dilepaskan di padang atau lahan gembala dan tidak harus ditaruh di dalam kandang.

Sebaliknya, pada musim kemarau, sapi ditempatkan di kandang dan diberi pakan penuh. Saat siang hari, sapi dapat dilepas di padang atau lahan gembala. Sedangkaan saat malam, sapi dapat ditempatkan di dalam kandang dan diberi pakan jenis konsentrat.

Penggemukan sapi dengan metode ini memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode dry lot fattening. Namun juga memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode pasture fattening.

Dari metode ini didapatkan hasil bahwa ternak sapi yang awalnya hanya dipelihara dengan dilepaskan di lahan atau padang penggembalaan dan diberi pakan konsentrat penuh beberapa bulan sebelum dijual menghasilkan bobot yang lebih baik dibandingkan dengan sapi yang sejak awal pemeliharaan diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat secara seimbang.

4# Metode Kereman atau Sistem Paron

Metode kereman atau sistem paron ini sebenarnya memiliki metode yang mirip dengan dry lot fattening. Dimana ternak sapi diberi pakan hijauan dan pakan konsentrat dan sapi ditempatkan di dalam kandang selama pemeliharaan.

Yang membedakan, metode kereman ini lebih banyak digunakan oleh peternak tradisional atau peternak kecil dengan pemberian pakan untuk ternak menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Saat masuk musim hujan, ternak sapi diberi pakan hijauan lebih banyak dan lebih intens. Sedangkan saat musim kemarau, ternak sapi diberi pakan konsentrat lebih banyak.

Adapun cara mengemukkan sapi dengan metode kereman atau sistem paron adalah sebagai berikut:

  1. Ternak sapi ditempatkan di dalam kandang sepanjang pemeliharaan berlangsung dan tidak dilepas di lahan atau padang untuk penggembalaan. Ternak sapi dikeluarkan dari kandang pada waktu-waktu tertentu. Seperti saat kandang akan dibersihkan atau saat memandikan ternak.
  2. Seluruh kebutuhan untuk ternak sapi, seperti kandang dan air minum disediakan dengan jumlah tak terbatas oleh peternak.
  3. Penggemukan sapi dengan metode ini lebih mengutamakan pemberian pakan  dengan campuran rerumputan, leguminosa dan pakan penguat untuk ternak sapi.
  4. Ternak sapi yang digemukkan tidak difungsikan sebagai tenaga kerja atau membantu pekerjaan peternak. Hal ini dimaksudkan agar setiap makanan yang dikonsumsi oleh ternak sepenuhnya menjadi daging dan lemak, sehingga pertumbuhan dan bobot ternak naik dengan cepat dan signifikan.
  5. Di awal masa penggemukan dengan metode kereman, ternak sapi lebih dulu diberikan obat cacing oleh peternak.
  6. Peternak memberikan obat perangsang nafsu makan dan vitamin untuk ternak sapi dengan tujuan meningkatkan palatabilitas atau nafu makan ternak.
  7. Dengan metode kereman atau sistem paron ini, lama proses penggemukan adalah antara 4 hingga 10 bulan. Hal ini berdasarkan kondisi awal dan bobot awal dari ternak sapi yang akan digemukkan.

Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan para pembaca sekalian, ya!

0

No comments

Post a Comment

© all rights reserved
made with by templateszoo