Sapi yang gemuk dan sehat merupakan idaman semua para peternak. Seiring berjalannya waktu harga konsentrat sapi semakin membumbung tinggi. Serbagai seorang peternak kita harus jeli dalam memilih pakan yang berkualitas namun harganya harus terjangkau. Menggunakan konsentrat dari pabrik memang dapat menghasilkan daging yang bagus dan berkualitas, ataupun susu yang bagus untuk peternak sapi perah. Naun jika kita terlalu memaksakan menggunakan konsentrat pabrik bisa mengakibatkan margin keuntungan menipis atau bahkah bisa rugi bagi pemula. Pada kali ini kita akan pakan alternatif yang dapat di gunakan untuk pakan sapi. Barangkali tersedia melimpah di daerah anda.
Macam-Macam Pakan Sapi Alternatif
Nyatanya, masih banyak pakan Alternatif yang dapat dijadikan sebagai pakan penggemuk ternak sapi atau Sapi Perah. Apa saja? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
1# Onggok Kering
Onggok Tapioka [limbah pabrik tapioka/ketela] kami butuhkan untuk pakan ternak sapi.kebutuhan per bulan 80 ton. kami minta dengan kualitas baik, kering dengan kadar air 15%.
Onggok adalah limbah pengolahan gaplek menjadi tapioka. Onggok mengandung energi yang lumayan tinggi namun kandungan proteinnya rendah. Kualitas onggok sangat tergantung pada kandungan air serta bahan kontaminan. Onggok yang mengandung air yang tinggi akan menyulitkan dalam penyimpanannya. Onggok juga terkadang banyak mengandung bahan kontaminan, misalnya pasir halus atau kapur. Onggok yang memiliki kualitas yang baik disebut Onggok Super.
Onggok merupakan bahan energi utama ransum sapi perah setelah dedak padi. Penggunaan onggok dapat diberikan dalam bentuk campuran konsentrat atau diberikan langsung dicampur dengan ampas tahu.
Protein kasar; 2,21 % Abu; 0,38 % Lemak Kasar; 14,73%
Harga : ± Rp 2.900
Protein kasar; 2,21 % Abu; 0,38 % Lemak Kasar; 14,73%
Harga : ± Rp 2.900
2# Kulit Kopi Kasar
Kulit Kopi merupakan limbah dari pengolahan biji kopi. Kulit kopi mengandung protein yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi perah. Penggunaan kulit kopi dalam ransum dapat mencapai 7%. Penggunaan yang lebih tinggi dikwatirkan dapat menyebabkan penurunan palatabilitas dan permasalahan pencernaan.
Sebagai salah satu komoditas pertanian yang banyak diproduksi, pengolahan kopi memiliki limbah produksi yang cukup banyak. Limbah kopi ini berupa kulit kopi yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Salah satu cara pemanfaatan limbah ini adalah dengan menjadikan kulit kopi sebagai pakan sapi.
Produksi kopi dapat dilakukan mulai dari industri rumah tangga hingga skala besar. Biji kopi yang diolah akan menghasilkan kurang lebih 65 persen biji kopi dan sisanya berupa limbah kulit kopi, yakni 35 persen.
Kandungan kulit kopi sendiri mengandung zat-zat yang dibutuhkan bagi sapi. Protein dalam kulit kopi mencapai 9,94 persen dengan serat kasar sebanyak 18,17 persen dan lemak 1,97 persen. Selain itu, kulit kopi juga mengandung abu, kalsium, dan fosfor yang diperlukan bagi tumbuh kembang sapi ternak.
Agar dapat dikonsumsi sebagai pakan sapi, sebaiknya limbah kulit kopi ini difermentasi terlebih dahulu. Fermentasi dilakukan agar kandungan nutrisinya meningkat.
Protein Kasar 8,49%
Harga : ± Rp1,400
3# CGF – Corn Gluten Feed
Cgf adalah bagian dari jagung pipilan yang tersisa dari proses pengolahan pati, gluten dan sirup glukosa melalui proses pengolahan sistem basah dari pati jagung atau sirup. Bahan (produk) dapat atau tidak mengandung ekstraksi fermentasi jagung dan/atau tepung lembaga jagung (corngerm meal).
Corn Gluten Feed (CGF) ialah salah satu bahan pakan ternak yang dapat meningkatkan jumlah kandungan protein pada susu sapi perah dengan harga yang lebih murah. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Corn Gluten Feed (CGF) sebagai bahan pakan campuran konsentrat terhadap kualitas dan kuantitas susu sapi perah di Desa Balesari Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Menggunakan dua perlakuan pemberian konsentrat yang menggunakan Corn Gluten Feed (CGF) dan tidak menggunakan Corn Gluten Feed (CGF) sebagai bahan pakan campuran konsentrat sapi perah. Pemberian Corn Gluten Feed (CGF) sebagai bahan campuran pakan konsentrat tidak dapat meningkatkan produktivitas sapi perah.. Pemberian Corn Gluten Feed (CGF) dapat meningkatkan kandungan protein pada susu sapi perah. Selain itu Corn Gluten Feed (CGF) juga dapat menekan pengeluaran untuk biaya pakan sehingga keuntungan peternak
Kandungan ME : 1800 kkal, Protein : 20 % , Xanthopyhl : 20 ppm
Harga : ± Rp3,600
Harga : ± Rp3,600
4# CGC – Corn Gluten Cake
CGC/CGM merupakan limbah pengolahan minyak jagung, menurut referensi lainnya merupakan hasil sampingan dari wet milling proses dari hasil sampingan pembuatan corn starch dan corn syrup. Dalam buku profil pakan Impor disebutkan bahwa Corn gluten meal merupakan limbah jagung dari proses penggilingan jagung secara basah dari jagung yang digunakan dalam industri tepung jagung dan syrup. Dalam proses sentrifugasi untuk memisahkan pati akan dihasilkan produk samping Corn gluten meal (CGM) yang mengandung protein jagung, dapat mencapai lebih dari 60% yang berguna untuk pakan. Pati juga dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku industri lainnya, misalnya sirup berfruktosa tinggi (bahan pemanis) atau bahan fermentasi untuk menghasilkan vitamin, asam amino, atau diolah untuk menghasilkan turunan gula seperti sorbitol.
By product jagung yang satu ini sangat bermanfaat sebagai bahan baku pakan ternak karena kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral. Dalam dunia ternak penggunaan CGM pada umumnya digunakan untuk pakan ruminansia. Sedangkan penggunaan pada pakan unggas sampai 8% dari formulasi ransum pakan.
Penggunaan CGM sama seperti Corn Gluten Feed sudah banyak diterapkan dalam pakan ternak. Hal ini karena nutrisi yang dikandungnya. Dalam buku profil pakan impor disebutkan bahwa Corn gluten meal memiliki kandungan protein yang tinggi dan berserat rendah sehingga bermanfaat digunakan pakan broiler yang membutuhkan energi dan protein tinggi sehingga bersaing dengan protein hewani. Meski demikian kandungan asam amino hasil samping terutama lisin dan triptopan relatif rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan ayam dan babi, sehingga perlu penambahan bungkil kedelai yang tinggi kandungan lisin dan triptofannya. Selain itu Corn gluten meal juga mengandung karotenoid yang relatif tinggi yang bermanfaat memberi warna kuning pada telur dan warna kaki pada ayam broiler, sehingga bahan tersebut banyak digunakan dalam ransum ayam. Nilai TDN-nya lebih sedikit dari pada jagung dan serat kasar tertinggi adalah 5% dan terendah TDN-nya 78%.
Protein 15%.
Harga : ± Rp1,950
5# Biji Gandum
Biji Gandum utuh dengan kandungan Protein 16%, Serat 12,2 %, Lemak 1,54% sangat baik untuk perkembangan hewan ternak anda.
Harga : ± Rp4,600
6# Ampas Jagung Kasar
Ampas jagung hasil dr pengepresan sangat baik untuk pakan ternak, karena mengandung banyak protein yg baik untuk pertumbuhan ternak dan juga lebih efisien karena harganya yg relatif lebih murah. Sehingga bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli pakan.
Protein 9,32%, Lemak 23,19%, Serat 1,58%
Harga : ± Rp1,700
7# Ampas Sorbitol Manis
Sorbitol dikenal juga sebagai glusitol, adalah gula alkohol dengan rasa yang manis yang dicerna secara lambat oleh tubuh manusia. Senyawa ini dapat diperoleh dengan proses reduksi glukosa yang mengubah gugus aldehida (−CHO) menjadi gugus alkohol primer atau hidroksil (−C(OH)H2).
Sorbitol biasanya dibuat dari sirup jagung, tetapi bahan ini juga terkandung secara alami dalam buah apel, pir, persik dan prun. Sorbitol diubah menjadi fruktosa oleh sorbitol-6-fosfat 2-dehidrogenase. Sorbitol adalah isomer manitol yang merupakan jenis gula yang lain; perbedaan di antara keduanya adalah orientasi kelompok hidroksil di karbon 2. Walaupun mirip, kedua bahan ini tidak berasal dari objek yang sama di alam. Titik leleh dan penggunaannya juga berbeda.
Ampas sorbitol berasal dari residu pembuatan pemanis sorbitol yang berbahan baku pati jagung dan tapioka. Sorbitol sebagai pakan ternak berfungsi sebagai sumber energi karena mengandung kalori yang tinggi. Rasa manis pada sorbitol juga dapat berfungsi sebagai aditif atau penambah nafsu makan pada ternak. Sorbitol sangat cocok diberikan kepada hewan ternak karena dapat meningkatkan bobot berat badan ternak melalui peningkatan nafsu makan dan juga dapat menjadi sumber energi bagi hewan ternak.
Protein 9,32%, Lemak 23,19%, Serat 1,58%
Harga : ± Rp1,200
8# Ampas Rumput Laut
Pada Ampat rumput laut terdapat Berbagai sumber bahan berserat tinggi seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pada Ampas rumput Laut terkandungan air sebesar 3,82-4,52 %, protein 9,32-9,19 %, lemak 23,19-21,90 %, kadar abu 2,72-2,91 %, dan nilai serat kasar 1,44-1,58 %.
Apabila diaplikasikan sebagai bahan pakan ternak ayam petelur bisa membuat tebal dan menguatkan cangkang telur, Telur lebih berat tidak gampang pecah. Aapbila diapliasikan sebagai bahan baku pakan ternak sapi karena kandungan lemak dan proteinnya tinggi maka dapat meningkatkan berat dan produksi susu sapi, Selain itu ampas rumput laut juga dapat diaplikasikan untuk bahan baku pakan itik, burung termasuk juga ikan karena bahannya cukup ringan sehingga dapat mengapung di atas air, sehingga dapat mengapung dan hal pakan mengapung sangat disukai oleh ikan.
Untuk unggas berfungsi untuk mengeraskan cangkang telur, untuk sapi perah berfungsi menambah produksi dan untuk ikan lele berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan.
Protein 9,32%, Lemak 23,19%, Serat 1,58%
Harga : ± Rp1,300
9# Ampas Kecap Asin
Ampas Kecap merupakan limbah pengolahan kecap. Ada dua jenis ampas kecap, ada yang berasal dari kecap manis dan kecap asin. Ampas kecap mengandung protein yang cukup baik. Penggunaan ampas kecap dalam ransum sapi perah dapat mencapai 20%. Penggunan ampas kecap asin perlu hati-hati karena kandungann garam yang tinggi.
Ampas kecap merupakan sisa pembuatan kecap dengan bahan dasar kedelai. Proses pembuatan kecap melalui beberapa tahap sebelum diperoleh hasil utama kecap dan hasil samping berupa ampas kecap yang berwarna coklat kehitaman. Ampas kecap masih mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Ampas kecap yang terbuat dari kedelai mengandung protein 20 – 30%. Secara lengkap kandungan zat-zat makanan ampas kecap dapat dilihat pada tabel.
Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sampai jumlah 20% dari ransum.
Protein 23,5%, Lemak 24,2%, Serat 16%
Harga : ± Rp3,000
10# Kleci Kedelai
Kulit ari kedelai merupakan limbah industri hasil pembuatan tempe yang diperoleh setelah melalui proses perebusan dan perendaman kacang kedelai. Setelah melalui kedua proses ini kulit ari dipisahkan dengan dengan melakukan penginjakan atau dengan mesin pembelah biji sekaligus pemisah kulit, kemudian kulit biji akan mengapung dan dibuang begitu saja. Kulit ari kedelai ini masih sangat potensial dimanfaatkan sebagai pakan ternak mengingat kandungan protein dan energinya yang cukup tinggi. Bahwa kulit ari biji kedelai ini mengandung protein kasar 17,98 %, lemak kasar 5,5 %, serat kasar 24,84 % dan energy metabolis 2898 kkal/kg.
Kulit ari kedelai dapat diberikan langsung kepada ternak ruminansia seperti kambing maupun sapi dalam bentuk komboran. Pemberian kepada ternak ruminansia biasanya tidak perlu melakukan adaptasi karena kulit ari kedelai mempunyai palatabilitas tiggi. Tapi perlu diwaspadai pemberian langsung tanpa adanya tahapan bisa menyebabkan ternak menjadi kembung atau bloat. Karena pemberian dalam bentuk komboran mempunyai kadar air yang tinggi.
Protein Kasar 17,98 %, Lemak Kasar 5,5 %, Serat Kasar 24,84 % dan Energy Metabolis 2898kkal/kg.
Harga : ± Rp4,100
11# BGF – Brand Gluten Feed
Adalah gandum yang sudah dicampur dengan organik lain yang kaya akan protein. Nutrisi yang terkandung pada BGF adalah Protein 18,22% Lemak Kasar 1,30% dan Serat Kasar 16,98%.
BGF / Bran Gluten Feed terbuat dari kulit Gandum yang dicampur dengan organik lain yang kaya akan sumber protein dan sudah uji laboratorium dengan kadar protein 18 %. Sangat Cocok buat pakan ternak alternatif yang berfungsi untuk penggemukan dan usaha ternak untung besar, karena ternak bisa cepat panen.
Protein 18,22% Lemak Kasar 1,30% dan Serat Kasar 16,98%.
Harga : ± Rp2,600
12# Bungkil Kopra
Bungkil kopra adalah limbah yang berasal dari proses pengolahan minyak kelapa atau VCO. Sedangkan bungkil sawit adalah limbah yang dihasilkan oleh proses pengolahan inti sawit. Kedua bahan pakan ini memiliki fungsi yang sama, yaitu menjadi bahan baku sumber protein untuk pakan konsentrat.
Dalam proses pengambilan bungkil kopra, biasanya yang diolah adalah daging kelapanya, sementara proses pengambilan bungkil sawit yang diolah adalah inti sawitnya. Meski memiliki fungsi yang sama, ternyata kandungan protein bungkil kopra jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bungkil sawit. Protein kasar yang terkandung dalam bungkil kopra sekitar 23-25%, sedangkan protein kasar yang terkandung dalam bungkil sawit sekitar 14-16%. Hal ini menyebabkan bungkil kopra memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan bungkil sawit.
Protein 21% Sangat cocok untuk penggemukan ternak
Harga : ± Rp2,100
13# Ampas Bir
Ampas Bir adalah salah satu bahan pakan sumber protein yang merupakan limbah dari proses pengolahan gandum atau pollard menjadi bir yang mengandung nutrisi yang cukup baik terutama protein dan energi. Ampas Bir bisa dijadikan sebagai pakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba karena mengandung kadar protein yang sangat tinggi.
Ampas bir adalah hasil sampingan dari gandum yang digiling, di fermentasi, dan disaring untuk dijadikan produk bir atau minuman beralkohol. Meski tidak mengandung anti nutrisi, tetapi perlu diperhatikan kandungan serat kasarnya terlebih dahulu. Kandungan protein ampas bir dapat mencapai > 30% dengan kandungan TDN > 70%. Karena kandungan nutrien yang cukup tinggi, ampas bir dapat digunakan sebagai pakan sapi perah laktasi maupun untuk penggemukan sapi potong. Ampas bir juga tidak mengandung antri nutrisi, namun demikian perlu diperhatikan kandungan serat kasaranya.
Peningkatan bobot badan sapi yang menggunakan ampas bir sebagai salah satu bahan pakannya rata-rata sekitar 25-30 kg setiap bulannya. Keunggulan dari bahan pakan ini adalah meningkatkan pertumbuhan berat badan sapi dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik. Selain itu, ampas bir bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Protein 17,98% Lemak 3,04% dan Serat Kasar 47,01%.
Harga : ± Rp1,200
14# Bungkil Sawit
Bungkil sawit adalah salah satu bagian hasil ikutan pemrosesan inti sawit , hasil ini dapat mencapai 45% dari inti sawit. Jika kita liat dari nilai unsur kimianya, BIS mempunyai 14-17% protein, Serat kasar 12-18%, lemak 10,5%. Oleh karena itu, bungkil inti sawit sangat baik untuk dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sangat cocok digunakan sebagai bahan pakan tambahan atau campuran untuk hewan ternak sapi pedaging, sapi perah, kambing, domba, ayam, bebek, ikan dll. Pemberian bungkil sawit pada pakan ternak akan meningkatkan berat bobot serta produktifitas hewan ternak.
Sangat cocok digunakan sebagai bahan pakan tambahan atau campuran untuk hewan ternak sapi pedaging, sapi perah, kambing, domba, ayam, bebek, ikan dll. Pemberian bungkil sawit pada pakan ternak akan meningkatkan berat bobot serta produktifitas hewan ternak.
Protein 14-17% , Serat kasar 12-18%, Lemak 10,5%
Harga : ± Rp1,900
Itu tadi penjelasan mengenai jenis=jenis pakan alternatif, semoga dapat membantu peternak dalam menentukan pakan alternatif.
No comments
Post a Comment