Slider

Kandang yang Baik untuk Ayam Broiler


Selain pakan, hal terpenting dalam bisnis peternakan ialah kandang yang baik untuk hewan ternak. Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat makan dan minum, serta pembudidayaan secara keseluruhan dari hewan ternak. Maka dari itu, pembuatan kandang haruslah didesain dan dipikirkan dengan baik agar hewan ternak bisa betah di dalam kandang.

Kali ini kami akan memberi informasi mengenai kandang yang baik untuk ternak ayam broiler atau ayam pedaging. Penasaran? Yuk, simak penjelasan di bawah ini ya!

A. Aspek yang Perlu Diperhatikan 

Sebelum membuat dan menentukan kandang untuk ternak, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa aspek di bawah ini. Antara lain:

1. Jumlah Ternak yang Akan Dipelihara

Aspek pertama yakni jumlah ayam pedaging atau ayam broiler yang hendak diternakkan. Hal ini dinilai sangat penting karena menentukan besar dan luasnya kandang yang hendak dibangun nantinya. Penentuan jumlah ternak juga berpengaruh pada ruang gerak pada masing-masing ternak. 

Pastikan kandang yang akan dibuat muat atau cukup diisi oleh ternak ayam Anda nantinya. Perlu diperhatikan pula apakah nantinya Anda akan menambah jumlah ternak atau tidak sehingga dapat menyesuaikan ukuran kandang ayam broiler.

2. Penyesuaian Lahan

Aspek kedua yakni luas lahan yang ada untuk dibuat kandang. Keterbatasan lahan yang ada dapat menjadi masalah di kemudian hari apabila Anda berencana memperluas kandang atau menambah hewan ternak. Jadi, ukur dulu kemampuan dan kebutuhan lahan untuk membuat kandang sebelum benar-benar membangun kandang untuk ternak ayam Anda.

3. Usia Ternak Ayam

Yang terakhir yakni memperhatikan usia ternak ayam. Masing-masing rentang usia ayam memerlukan perawatan yang berbeda-beda. Misalnya, anak ayam yang menjadi bibit ternak wajib dipisahkan dari induk atau telur ternak ayam yang perlu dipisahkan dari indukannya.

B. Jenis Kandang Ayam Broiler

Ada beberapa jenis kandang yang dapat dipilih oleh peternak menyesuaikan dengan lahan, kebutuhan serta ketersediaan dana atau budget dari peternak. Antara lain:

1. Kandang Open House

Jenis kandang pertama yang dapat dijadikan pilihan kandang yakni jenis kandang open house atau kandang terbuka. Jenis kandang ini banyak diterapkan pada negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. 

Jenis kandang ini memiliki sirkulasi udara yang baik karena kandang tidak diberi sekat yang membuat udara mudah berganti. Selain itu, jenis kandang open house dapat membuat proses ternak menjadi lebih baik. Keunggulan lainnya adalah jumlah ternak ayam tumbuh lebih alami dan meningkatkan segi kualitas pada hewan ternak.

Kekurangan jenis kandang open house adalah apabila Anda membangun kandang di lingkungan yang dekat dengan kawasan pemukiman, maka dapat menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas warga. Ada baiknya jika Anda memilih kandang ini, pilih lokasi yang jaraknya cukup jauh dari pusat pemukiman.

2. Kandang Close House

Kebalikan dari kandang open house, kandang close house adalah jenis kandang yang lebih tertutup dimana banyak digunakan oleh peternak di negara maju. Kandang close house terbilang kandang modern yang bersifat intensif.

Jumlah ternak ayam pada kandang ini terbilang sangat banyak, hingga mencapai puluhan ribu ekor. Umumnya, kandang close house diberi ventilasi buatan dengan memuat kipas agar udara dapat berganti dengan baik sehingga sirkulasi udara di dalam kandang tetap terjaga kelembapan tanpa membuat ayam stress ataupun menimbulkan penyakit berbahaya.

Dengan begitu, jenis kandang close house dinilai lebih bersih dan higienis, baik untuk peternak maupun lingkungan sekitar peternakan. Meski demikian, pembuatan kandang close house memakan lebih banyak biaya dibandingkan kandang open house. Pilih jenis kandang yang sesuai dengan budget tanpa meninggalkan aspek keamanan dan kenyamanan baik untuk hewan ternak maupun lingkungan sekitar.

C. Konstruksi Kandang Ayam Broiler

Setelah menentukan jenis kandang yang diinginkan, penentuan konstruksi yang memenuhi standar kandang sangat diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan budget yang dimiliki serta kebutuhan pemilik peternakan. Adapun konstruksi untuk kandang ayam broiler adalah sebagai berikut:

1. Atap Kandang

Aspek pertama yakni atap untuk kandang ternak. Bagian atap wajib dapat menyalurkan udara dan cahaya matahari yang baik masuk ke dalam kandang tanpa gangguan. Hal ini bertujuan agar pergantian udara dan pembuangan gas beracun seperti NH3 dan H2S dapat berjalan dengan maksimal. 

Bahan yang dapat digunakan sebagai konstruksi atap peternakan adalah aluminium foil, asbes, genting, seng, bamboo, maupun ijuk. Pastikan atap cukup kuat untuk menghalau berbagai jenis cuaca dan kotoran yang dapat masuk ke dalam kandang.

Pemilihan bahan juga dapat disesuaikan dengan suhu, kelembapan serta budget yang dimiliki untuk membangun kandang. Kemiringan atap kandang dapat dipilih antara 30 hingga 45 derajat, hampir serupa dengan atap rumah.

2. Dinding Kandang

Membangun dinding kandang ayam dapat menggunakan ketinggian sekitar 1,8 meter, tinggi sekitar 2 meter dengan tambahan dinding bagian atas setinggi 1,7 meter. Dinding kandang dapat didasari dengan tiang yang berbahan dasar cor semen, bambu, maupun kayu. Kemudian, sisa dinding kandang dapat dibuat dengan kayu, bambu, maupun kawat besi.

3. Lebar Kandang

Yang ketiga yakni perhitungan lebar kandang untuk ternak ayam broiler. Ada baiknya anda membangun kandang dengan lebar tidak lebih dari 8 meter untuk jenis kandang ayam broiler modern besar. Penentuan luas kandang harus diikuti dengan sistem drainase yang baik, juga disesuaikan dengan skala kegiatan ternak Anda.

Penentuan lebar juga bergantung pada jumlah ayam broiler yang akan diternakkan. Apabila Anda membangun kandang dengan skala menengah ke bawah, maka lebar dan luas kandang dapat diatur lebih kecil untuk mempermudah kegiatan ternak, perawatan ternak serta menyesuaikan dengan budget yang dimiliki.

4. Jarak Antar Kandang

Aspek yang keempat yakni jarak antar kandang ayam. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ayam broiler yang hendak diternakkan ada baiknya dipisahkan sesuai dengan kelompok usia ternak guna mempermudah perawatan dan pemantauan. Dengan begitu, Anda tentu memerlukan lebih dari satu kandang ayam.

Ada baiknya memberi jarak antar kandang sekitar 5 hingga 8 meter. Jarak tersebut dapat dibiarkan kosong atau tanpa ditutup tanaman atau jenis penghalang lainnya agar sirkulasi udara antar kandang dapat berjalan dengan baik. Jarak antar kandang juga mengurangi resiko yang tidak diharapkan.

Misalnya, ternak ayam terjangkit penyakit menular yang dapat menjangkiti ternak satu dan yang lainnya dalam waktu yang relatif cepat. Jangan lupa untuk menyediakan kandang khusus isolasi bagi ternak yang mengalami sakit agar tidak menular ke ayam lainnya.

5. Arah Kandang

Selain konstruksi, arah kandang ternak ayam juga sangat perlu diperhatikan. Ada baiknya membuat kandang ayam dengan mengarah dari Barat ke Timur untuk memastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang dengan baik.

Pengarahan kandang dari Selatan ke Utara atau sebaliknya sangat tidak dianjurkan karena cahaya matahari yang masuk dapat berlebihan dan menciptakan suhu panas yang tidak nyaman bagi hewan ternak.

6. Tingkat Kepadatan Kandang

Yang terakhir yakni tingkat kepadatan kandang. Perhitungan untuk tingkat kepadatan kandang dapat menggunakan besar ternak ayam. Apabila akan membangun kandang untuk ternak ayam berukuran besar maka dapat digunakan hitungan maksimal 6 hingga 7 ekor per meter kubik. Untuk ternak ayam ukuran sedang, dapat memuat maksimal 8 ekor per meter kubik. Sedangkan untuk ternak ayam berukuran kecil dapat memuat maksimal 9 hingga 12 ekor per meter kubik.


0

No comments

Post a Comment

© all rights reserved
made with by templateszoo