Slider

Kenali Pengertian Sapi Perah dan Jenis-Jenisnya

 


Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati dan nabati, Indonesia mampu membudidayakan berbagai jenis hewan, baik sebagai komoditi konsumsi atau menjaga satwa tertentu dari ancaman kepunahan. Dalam komoditi konsumsi, terdapat beberapa jenis hewan yang sengaja diternakkan untuk diambil hasilnya. Seperti ayam pedaging untuk diambil daginya, ayam petelur untuk diambil telurnya, hingga sapi untuk diambil daging, susu dan juga kulitnya. Peternakan sapi di Indonesia sendiri sudah merajalela dimana-mana dengan spesialisasi yang berbeda-beda. Yakni peternakan sapi perah dan peternakan sapi potong. Masing-masing memiliki teknik dan fungsinya sendiri sesuai dengan kebutuhan pasar. Pada artikel ini akan dijelaskan apa itu sapi perah serta jenis-jenis sapi perah dalam komoditi peternakan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Sapi Perah

Disadur dari Wikipedia, sapi perah merupakan jenis sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena kemampuan mereka dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Sapi perah termasuk dalam spesies Bos Taurus.

Satu sapi perah dapat menghasilkan sekitar 6.000 hingga 17.000 kg susu per masa laktasi. Di wilayah Cirebon, Jawa Barat, satu ekor sapi hanya dapat menghasilkan susu dengan kapasitas maksimum 4.500 liter.

Jenis-Jenis Sapi Perah

Perlu diketahui bahwa jenis sapi perah yang ada merupakan hasil impor dari luar negeri. Indonesia memiliki jenis sapi perahnya sendiri, namun memiliki keterbatasan dalam memproduksi susu dibandingkan dengan anakan luar negeri. Jenis-jenis dari sapi perah antara lain:

1# Sapi Perah Jersey

Sapi perah jenis Jersey ini awalnya dikembangbiakkan di Pulau Jersey, United Kingdom (Inggris). Kawasan di Pulau Jersey sangat cocok untuk pembiakkan sapi karena memiliki wilayah padang rumput yang subur. Susu dari Sapi Perah Jersey sebagian besar diolah dan digunakan sebagai bahan pembuat keju.

Sapi Perah Jersey mempunyai ciri-ciri kulit tubuh yang diisi warna cokelat, abu-abu, dan hitam. Pada bagian tertentu, yakni bagia kepala, bahu dan paha sapi terdapat corak yang cenderung lebih gelap dari bagian tubuh lainnya.

Jenis sapi perah ini dapat memproduksi susu sekitar 8.319 pound per tahun – sesuai dengan standar DHA, atau sekitar 3773,4 liter susu per tahun dengan kadar lemak sebanyak 5.2%. Karena mengandung beta karoten yang tinggi, air susu sapi perah ini cenderung berwarna kuning hingga cokelat.

2# Guernsey

Sapi Perah Guernsey dikembangbiakkan di kawasan daratan Guernsey yang tidak jauh dari Pulau Jersey. Sama dengan Pulau Jersey, wilayah ini memiliki padang rumput yang luas dan subur, sehingga sangat cocok digunakan untuk mengembangbiakkan sapi perah. Biasanya, Sapi Perah Guernsey digembalakan pada musim semi hingga musim panas.
Ciri-ciri dari sapi ini adalah kulit tubuh yang berwarna cokelat muda dengan sedikit bercak putih. Sapi Perah Guernsey memiliki ukuran tubuh yang pendek, bentuk kepala yang panjang serta tidak memiliki otot pada tubuh.

Bobot Sapi Perah Guernsey dewasa mencapai 400 hingga 800 kilogram. Dalam per masa laktasi, sapi ini dapat menghasilkan sekitar 6.062 pound atau sekitar 2.750 liter susu.

3# Sapi Perah Friesian Holstein

Friesian Holstein atau yang biasa disingkat FH adalah jenis sapi perah terpopuler di dunia. Sapi perah ini berasal dari Belanda. Saking populernya, sapi perah Friesian Holstein memiliki populasi sebesar 90% di Amerika.
Di Indonesia, sapi perah FH ini dikawin silang dengan sapi lokal dengan tujuan menghasilkan peranakan FH yang tidak kalah prima produksi susunya.

Ciri-ciri sapi perah FH adalah adanya kombinasi warna hitam dan putih, atau merah dan putih pada kulit tubuh mereka. Sapi perah FH memiliki performa fisik yang kokoh, tinggi, serta memiliki ekor berbulu lebat. Jenis sapi ini memiliki kantung susu yang besar serta ambing yang sempurna.

Per harinya, sapi perah FH di Belanda dapat menghasilkan sekitar 20 liter susu. Sedangkan di Indonesia, hanya mencapai 10 liter per harinya. Dalam susu hasil perahan sapi FH ini mempunyai kandungan lemak susu yang tergolong rendah, serta warna susu yang kekuningan dengan butiran kecil.

4# Peranakan Friesian Holstein

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sapi perah FH dikawinkan dengan sapi lokal (Indonesia) untuk mendapatkan peranakan sapi FH, yakni sapi peranakan Friesian Holstein.
Sapi ini dapat anda temukan di kawasan Jawa Timur. Sapi peranakan Friesian Holstein adalah hasil kawin silang antara sapi perah FH dengan sapi Jawa. Beberapa dari mereka dikawin silang dengan sapi asal Madura.

Ciri-ciri sapi peranakan FH yakni memiliki tubuh yang besar dengan corak kulit tubuh hampir sama dengan indukannya. Sapi peranakan FH dapat beradaptasi cukup baik dengan iklim tropis yang ada di Indonesia.

Per laktasi, sapi peranakan FH dapat memproduksi sekitar 3.000 liter susu apabila dipelihara dengan baik dan perawatan yang maksimal.

5# Sapi Sahiwal

Sapi perah Sahiwal merupakan jenis sapi perah yang berasal dari Pakistan. Sapi ini memiliki kulit yang didominasi warna kemerahan dengan sedikit warna kelabu atau cokelat di beberapa bagian tubuhnya.
Ciri-ciri lain yakni bentuk badan yang besar, panjang, dan memiliki daging yang padat. Selain itu, sapi Sahiwal memiliki kaki yang pendek, bentuk kepala yang besar serta terdapat tanduk kecil di bagian kepala.

Sapi Sahiwal mampu menghasilkan susu sebanyak 2000 – 5000 liter susu per tahunnya. Sayangnya, sapi perah jenis ini tidak mampu bertahan hidup di wilayah yang memiliki curah hujan rendah.

6# Ongole

Hal yang unik dari sapi Ongole adalah jenis ini biasanya dimanfaatkan atau diternakkan untuk diambil daginynya oleh para peternak, alias menjadi sapi potong. Namun, sapi Ongole ternyata dapat memproduksi susu dengan jumlah yang cukup baik, yakni 3000 pound atau setara dengan 1360 liter susu per masa laktasi.
Meski terbilang menghasilkan susu yang lebih sedikit dari jenis sapi perah lainnya, sapi Ongole sering dipelihara sebagai jenis sapi perah di India.

7# Milking Shorthorn

Sapi perah jenis Milking Shorthorn berasal dari Inggris. Sapi ini memiliki satu garis spesies dengan Bos taurus, sehingga Milking Shorthorn memiliki tanduk pendek dengan warna kulit merah, hitam, hingga cokelat tua. Sapi ini adalah jenis sapi perah terbaik dengan menghasilkan susu sekitar 5126 kg per tahunnya.

8# Frieswal

Sapi perah Frieswal adalah hasil kawin silang dari sapi Sahiwal dengan sapi FH. Sapi yang cukup jinak ini memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap serangan parasit, kutu, hingga cuaca ekstrim.
Sapi Frieswal mampu memproduksi 1000 – 1500 liter susu per tahunnya. Jumlah ini terbilang tinggi dengan kandungan protein dan lemak yang kaya pada susunya.

9# Sapi Ayrshire

Sesuai dengan namanya, sapi perah Ayarshire adalah jenis sapi perah yang berasal dari kawasan Ayr, Skotlandia. Wilayah ini tergolong cukup dingin dengan kelembapan yang tinggi serta sedikit ditumbuhi rumput hijau.
Ciri-ciri sapi ini adalah dengan tubuh berwarna putih dengan corak kecokelatan di beberapa bagian. Sapi ini memiliki bentuk tubuh yang besar, ekor yang panjang serta punggung yang lurus. Per tahun, sapi perah Ayarshire dapat memproduksi sekitar 4000 liter susu.

10# Sapi Hissar

Di Indonesia, sapi perah Hissar banyak diternakkan di wilayah Sumatra Utara dan Sumbawa. Per harinya, sapi ini dapat memproduksi susu sekitar 2.6 – 3 liter per hari. Masa laktasi dari sapi Hissar adalah 200 hari atau setara dengan 7 bulan.

Itu tadi beberapa jenis sapi perah yang dapat Anda ternakkan di Indonesia, menyesuaikan dengan iklim dan cuaca pada masing-masing daerah. Selain memilih jenis unggulan, jangan lupa untuk memaksimalkan perawatan dan kandang sapi, ya.


Semoga penjelasan di atas dapat menambah informasi para pembaca sekalian, ya!

0

No comments

Post a Comment

© all rights reserved
made with by templateszoo