Terlebih di wabah pandemi seperti saat ini, kesempatan dan lapangan pekerjaan semakin terbatas. Banyak dari mereka yang pada akhirnya beralih ke dunia wirausaha, salah satunya adalah menjadi peternak sapi.
Di tengah ramainya peralihan tersebut, tidak sedikit dari para peternak awal yang melakukan beberapa kesalahan dan berdampak pada kesehatan dan kemakmuran ternak sapi mereka. Tapi, apa saja sih kesalahan yang umum dilakukan oleh peternak awam?
Penasaran? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Kesalahan yang Umum Dilakukan Peternak Sapi
Bidang peternakan tidak hanya diminati oleh generasi atas, seperti pensiunan atau mereka yang ingin mengembangkan usaha dan mencari peluang lebih dengan membangun peternakan, namun juga mereka yang masih muda dan memiliki semangat usaha.
Membangun peternakan tidak hanya menguntungkan pemilik, namun juga dapat mendatangkan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Sehingga secara tidak langsung kita telah ikut membantu sesama yang sedang membutuhkan.
Nah, untuk dapat terus berguna bagi sesama, berikut beberapa kesalahan dalam beternak sapi yang harus dihindari.
1# Alokasi Dana yang Tidak Terstruktur
Bicara soal modal dan dana segar, tentu sangat sensitif dan harus dipikirkan matang-matang agar pengalokasian dana dapat efektif dan berjalan dengan efisien. Alokasi dana yang terstruktur dengan baik juga mendatangkan banyak timbal balik yang bagus pula.
Alokasi modal dalam bidang peternakan sebagian besar ditempatkan pada pengadaan bakalan atau calon ternak serta pakan untuk ternak. Memilih anakan atau calon ternak yang unggulan akan sangat berpengaruh pada sistem dan pemilihan pakan, hingga berpengaruh pada tindakan selama diternakkan. Karena beda jenis sapi, beda pula cara penanganannya.
Yang kedua adalah penyediaan pakan. Bagi ternak, pakan adalah hal paling krusial yang dapat menentukan kualitas dari produk peternakan dan juga penting untuk menjaga kesehatan ternak sapi. Dalam peternakan, ada baiknya pakan untuk ternak disediakan tak terbatas atau setidaknya cukup untuk semua ternak tanpa terkecuali. Keterlambatan dan kekurangan pakan dapat berpengaruh pada tingkat stress sapi, yang kemudian dapat berdampak pada kesehatan ternak. Pakan juga harus dipastikan masih segar dan bersih agar tidak menimbulkan penyakit berbahaya nantinya.
Alokasi dana ketiga yakni untuk pengadaan sarana prasarana kandang dan lain-lain. Selain makanan, kandang untuk ternak sapi memiliki tingkat yang sama pentingnya. Kandang yang bersih dan baik juga akan membuat sapi merasa lebih betah dan dapat menjaga kesehatan ternak. Ada beberapa syarat dalam pembangunan kandang sapi. Misalnya, tidak boleh menghalangi sinar matahari masuk ke dalam kandang, ada cukup ruang bagi ternak untuk berjalan atau beristirahat, serta perawatan kandang yang juga membutuhkan biaya tersendiri – untuk petugas kandang dan biaya perawatan khusus.
Dan yang terakhir adalah biaya pasar dan lain-lain. Disini, jika Anda ingin mengelola bisnis peternakan dan ingin produk peternakan yang Anda miliki memiliki banyak peminat, maka diperlukan biaya publikasi. Baik cetak maupun digital. Untuk cetak, biasanya iklan pada surat kabar, selebaran, hingga poster atau banner. Sedangkan digital misalnya untuk membuat website khusus yang memasarkan dan memberi penjelasan mengenai produk peternakan yang Anda miliki.
Dengan banyaknya aspek yang harus diperhatikan dalam alokasi dana, ada baiknya dibuat perancangan dana yang efisien dan tepat guna untuk menghindari ketimpangan antara satu aspek dengan aspek lain, serta untuk meminimalisir kerugian di kemudian hari.
2# Salah Menentukan Fokus
Berbisnis tentu membutuhkan tujuan atau fokus yang spesifik sebagai goal utama. Namun, masih banyak juga yang memiliki terlalu banyak keinginan yang kemudian menghambat atau memperlambat kinerja dalam berbisnis.
Ketidakfokusan ini dapat berdampak pada banyak aspek, misal kekurangan dalam pembangunan sarana dan prasarana kandang, SOP yang berbeda, dan lain-lain. Kesalahan ini sangat umum terjadi, terutama bagi mereka yang baru terjun dalam dunia wirausaha dalam peternakan. Maka dari itu, dibutuhkan tujuan dan fokus yang jelas untuk dapat menjalankan usaha dengan efisien dan efektif.
3# Kesalahan Menentukan Target
Di awal menjalankan usaha, tentunya kita memiliki ambisi dan cita-cita yang cukup banyak. Misal, ingin memiliki keuntungan yang banyak, ingin membuka cabang baru, dan lain sebagainya. Optimisme dan ambisi ini sangat baik untuk menjaga antusiasme dalam berbisnis, namun juga dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Untuk menghindari kesalahan dalam penentuan target, ada baiknya memiliki target yang realistis agar dapat dieksekusi dengan tepat guna. Pencapaian target tidak ditentukan oleh waktu, tidak harus sangat cepat atau sangat lambat. Yang paling penting adalah sistem dan segala aspek dalam peternakan berjalan sesuai jalurnya tanpa ada hambatan yang berarti.
4# Tidak Adanya Mentor
Dalam dunia bisnis, memiliki mentor menjadi kunci utama dalam terlaksananya suatu usaha. Mentor disini memiliki fungsi untuk membimbing mereka yang baru memiliki usaha. Tidak ada salahnya bertanya pada yang lebih tahu, karena akan ada banyak hal baru bagi mereka yang baru terjun dalam dunia usaha. Jadi, temukan mentor yang tepat untuk usaha Anda, ya!
5# Bekerja Secara Individual
Kesalahan yang terakhir yakni sifat individual yang umum ada pada manusia. Sifat egois dan ingin menang sendiri sudah lazim dirasakan oleh banyak orang, tidak terkecuali para wirausaha baru. Berjalan sendiri dirasa paling benar untuk tidak bergantung pada siapapun dan sebagai pembuktia bahwa mereka juga bisa berjalan tanpa bantuan siapapun.
Salah. Dalam berbisnis, kita juga membutuhkan orang lain. Pada dunia peternakan, semakin banyak yang bergabung dan makin banyak ternak sapi yang ada dalam kandang, maka pengeluaran akan lebih terjangkau jika memiliki partner, dibandingkan berjalan secara individu.
Dari konsep kebersamaan tersebut kemudian pemerintah menerapkan sistem kelompok gabungan peternak di masing-masing wilayah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para peternak dalam segi penanganan dan pengaawasan. Sistem kelompok gabungan ini juga akan sangat menguntungkan masing-masing pihak nantinya.
Bekerja secara kelompok tidak hanya berlaku di dalam masyarakat, namun juga dalam usaha peternakan. Dengan memiliki kelompok yang solid, maka masing-masing pihak juga dapat merasakan keuntungan dan kemudahan dalam menjalankan peternakan mereka. Selain itu, pengawasan dalam alokasi dana juga sangat penting untuk menghindari kerugian dan ketimpangan dalam menjalankan peternakan.
Melakukan kesalahan dalam bidang usaha sangat lumrah dilakukan, namun ada baiknya jika kita dapat mencegah hal tersebut terjadi demi menghindari berbagai halangan dan rintangan dalam berbisnis nantinya. Nah, semoga sedikit informasi di atas dapat membantu para pembaca sekalian, ya!
No comments
Post a Comment