Sekilas Tentang Sapi Bali
Sapi bali cukup istimewa. Selain bisa hasilkan cuan besar bagi para peternaknya, sapi asli nusantara ini juga punya hal lain yang tak dimiliki oleh jenis sapi lainnya. Sapi bali adalah sapi yang unik, lain dari yang lain. Lantaran punya genetik yang agak berbeda dari sapi lainnya. Ini terjadi karena sapi bali merupakan hasil dari domestikasi dari banteng yang telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Bukan hasil dari persilangan sapi lain yang ada saat ini.Dengan kata lain, sapi bali merupakan keturunan langsung dari banteng. Sedangkan banteng sendiri masih ada di Indonesia. Dunia internasional bahkan sudah mengakui keunikan sapi bali. Dibuktikan dengan tidak dimasukkan ke dalam kategori sapi bos indicus maupun sapi bos taurus. Tapi sebagai "bangsa sapi" tersendiri, yakni bos javanicus atau bos sondaicus.
Fakta Unik Sapi Bali
Berikut ini fakta fakta unik sapi bali yang perlu anda ketahui :
- Sapi bali merupakan satu satunya sapi di dunia yang hingga sekarang moyangnya masih hidup yaitu banteng.
- banteng bisa anda jumpai di taman nasional baluran dan ujung kulon.
- Karena genetiknya berbeda, maka sapi bali digolongkan ke dalam bangsa tersendiri, yakni bos javanicus atau bos sundaicus, asli dari nusantara Indonesia.
- Sapi bali punya kemampuan tinggi menyesuaikan diri di lingkungan yang minim pakan. Namun, prosentasi karkasnya tertinggi di dunia. Ini artinya, jika sapi bali dipotong dengan bobot sama dengan jenis sapi lain, jumlah daging sapi bali lebih banyak.
- Sapi bali adalah satu satunya sapi yang punya gen pengatur warna khas. Gen ini bisa membuat area bokong dan kaki sapi warnanya bisa putih.
- Ketika sapi bali masih kecil. Sapi bali betina dan jantan warnanya sama. Tapi saat dewasa warna keduanya sangat berbeda.
- Sapi bali jantan dewasa warnanya coklat dan yang betina berwarna hitam. Pada bokong dan kaki sapi jantan, warnanya putih, ini disebut penyakit jembrana akibat virus yang cuma menyerang sapi bali.
Nah itulah fakta unik sapi bali yang tak dimiliki jenis sapi mana pun di dunia. Dengan demikian, sapi ini begitu istimewa. Selain sangat potensial untuk bisnis, juga bisa untuk mendukung warisan budaya Nusantara khususnya Bali.
Dari sisi bisnis, sapi ini sangat prospektif dan potensial sebab hasilkan karkas daging lebih tinggi meski dengan berat sama dengan sapi lainya, dagingnya juga lebih banyak.
Ciri Ciri Sapi Bali
Ciri Ciri Sapi bali Jantan
- Presentasi karkas antara 51 – 57 %
- Sapi jantan dewasa warna kulitnya hitam. Kecuali bokong dan kakinya yang berwarna putih.
- Saat masih kecil, warna sapi jantan merah bata atau coklat. Saat dewasa, berubah hitam. perubahan warna ketika usia 12 bulan. Kecuali jika jantan dikebiri, warnanya tetap coklat seperti yang betina.
- Beberapa warna bagian tubuh sapi seperti dari bibir atas, bawah, kaki, lutut sampai bawah dan bokong berwarna putih. Sedangkan ujung ekor warnanya hitam.
- Sapi bali jantan punya tanduk yang melengkung dan runcing.
- Berat badan sapi jantan (umur 2 tahun ) bisa sampai 260 kg. Tapi umumnya bobotnya bervariasi antara 210 kg sampai 260 kg. Dibanding sapi simental atau limosin, sapi bali lebih kecil.
- Tinggi badan sapi bali bisa sampai 130 cm dengan panjang badan dan diameter badan masing masibg 146 cm dan 188 cm.
Ciri Ciri Sapi bali Betina
- Beberapa ciri sapi bali betina bisa dilihat dari warnanya. Yakni berwarna putih pada bibir atas dan bawah, kaki ke bawah dan bokong. Sedangkan ujung ekor warnanya hitam.
- Dari kecil sampai dewasa, warna sapi bali betina tetap sama yakni merah bata atau coklat.
- Sapi bali betina juga punya tanduk, seperti sapi jantan.
- Bobotnya ketika umur 2 tahun antara 170 kg sampai 225 kg, lebih rendah dari bobot sapi bali jantan.
- Tinggi tubuh, panjang tubuh serta diameter tubuh bisa nebcapai 114 cm, 117 cm dan 174 cm.
- Terdapat garis "belut" warna hitam pada punggungnya.
- Tingkat kesuburan rata – rata tinggi. Yakni antara 82 sampai dengan 85%.Siklus birahi selama 18 sampai 20 hari.
- tingkat keberhasilan bunting dan melahirkan mencapai 85 persen, termasuk tinggi. Lama kebuntingan 286,6 hari. Namun terdapat perbedaan sekitar 9,6 hari. Artinya, sapi betina hamil paling cepat selama dan terlama 292,2 hari.
Keunggulan Sapi Bali
Selain ciri ciri diatas, sapi bali juga punya keunggulan tersendiri, yakni :
- Sapi bali bisa dimanfaatkan tenaganya untui bajak sawah, hingga angkut hasil panen.
- Gampang menyesuaikan dengan lingkungan dimana sapi diternak, bahkan di lingkungan dengan pakan terbatas, sapi bali bisa hidup dengan baik. Sapi bali tak pilih pilih makanan.
- Tingkat stres dilingkungan panas juga rendah. Bisa beradaptasi di lingkungan panas.
- Sapi bali punya kemampuan bagus nencerna makanan dengan tinggi serat.
- Daging sapi bali lebih banyak sebab tingkat sakrasnya tinggi. Sangat menguntungkan secara bisnis.
Cara Ternak Sapi Bali
Cara beternak sapi bali sama seperti beternak jenis sapi lainnya. Sapi bali bisa beradaptasi dengan baik, sehingga bisa juga diliarkan kalau tersedia lahan luas.
Untuk beternak sapi bali dengan cara yang umum, seperti biasanya. Dibutuhkan kandang, pakan dan juga perawatan.
Kandang Sapi Bali
Kandang sapi bali juga harus kuat. Sebab tenaga sapi cukup besar, jika kandang tidak kuat, aktivitas sapi di dalam kandang bisa membuat kandang mudah goyah dan roboh.
Kandang sapi bali bisa bermodel tradisional bisa juga modern. Asalkan dapat berfungsi dengan baik sebagai tempat hidup sapi.
Perawatan Sapi Bali
Perawatan wajib dilakukan agar kesehatan dan pertumbuhan sapi terjaga dengan baik. Caranya, sama seperti perawatan sapi jenis lainnya.
Mulai dari senantiasa menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan bermutu dan memadai, memberikan vitamin atau obat kalau terkena penyakit, dan berikan vaksin untuk tangkal virus jembrana pada sapi bali.
Pembersihan kandang harus dilakukan rutin. Urin dan kotoran harus dibersihkan setiap hari, minimal sekali dalam sehari. Lebih sering lebih baik. Untuk mempermudah, buatlah saluran sanitasi sehingga proses membuang kotoran dan urin sapi lebih gampang.
Cara Breeding (Pembiakan) Sapi Bali
Sapi bali bisa mulai dikawinkan (minimal) pada usia 15 bulan. Cara sukses ternak breeding sapi bali adalah mengawinkannya saat masa birahi, sehingga tingkat keberhasilan bunting tinggi. Jangan sampai kelewatan. Jangan sampai terlewatkan. Karena peternak harus menunggu cukup lama, yaitu sekitar 18 sampai 20 hari lagi. Agar masa birahi sapi bali tidak terlewatkan, peternak perlu mengetahui ciri ciri sapi sedang birahi.
Ciri Ciri Sapi Bali Birahi
- Sapi bali yang sedang birahi, bakal berteriak lebih sering dari biasanya.
- Vagina hangat, berlendir dan agak bengkak.
- Sapi bali birahi biasanya diam saja ketika dinaiki sapi lain. Itulah tanda sapi sedang birahi, disaat itu adalah waktu yang tepat mengawinkan.
- Setelah dikawinkan, tunggu prosesnya 20 hari kedepan. jika tidak menunjukan gejala birahi kembali, bisa jadi sapi sudah bunting.
- Setelah sapi ternyata benar benar bunting, selanjutnya dilakukan perawatan yang baik. Akan sedikit berbeda menangani sapi bunting.
Pakan untuk Breeding Sapi Bali
Berikan porsi pakan, vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya pada induk sapi bali bunting. Ini akan bagus untuk kualitas anakan saat lahir. bahkan menurut sebuah penelitian, pemberian pakan tambahan bisa tingakatkan bobot anakan sebesar 8 persen. Juga menjaga kondisi kesehatan induk selama bunting. Adapun jumlah pakan yang diberikan untuk sapi bali bunting yakni 7,4 kg (berat pakan kering). Kalau diberi pakan rumput gajah, rumput raja serta rumput odot, porsi masing masing yakni 42 kg, 37 kg dan 43,5 kg (berikan pakan dalam bentuk yang segar). Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, bisa memberi sapi pakan rumput campur konsentrat. Ini dilakukan kalau jumlah pakan rumput dinilai terlalu banyak sedangkan sapi tak bisa menghabiskannya. Nah itulah tadi, cara breeding sapi bali. Kunci keberhasilannya yakni mengawinkan tepat pada waktunya yakni saat sedang birahi dan melakukan perawatan yang tepat.
Cara Penggemukan Sapi Bali Jantan
Untuk menjalankan usaha penggemukan sapi bali jantan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan berikut ini :
- Usia anakan (bakalan) tidak terlalu tua atau muda. Yang ideal, yaitu antara usia 1,5 tahun sampai 2,5 tahun. Di usia ini tumbuh kembang sapi masih bisa maksimal.
- Bakalan dalam kondisi bobot tubuh ideal, jangan beli anakan yang sangat kurus. Bobot idealnya sekitar 200 kg.
- Beli bibit yang badanya panjang, bulat dan tampak solid, yang kalau dilihat dari depan dada tampak lebar.
- Perhatikan juga kepala dan mulutnya. Pilih yang kepala pendek serta mulut lebar. Bulu bulunya harus yang tak kaku, mengkilap serta kulitnya tipis.
- Perhatikan kaki kakinya. Pilih sapi bakalan berkaki pendek, kokoh dan besar serta tidak cacat dan karakteristik sapi tenang.
Cara Menaksir Harga Bakalan Sapi Bali Jantan
Untuk mengetahui harga bakalan sapi bali jantan, ada cara yang paling masuk akal. Disarankan jangan beli dengan sistem jogrokan, karena ada selisih diluar prediksi.
Yang paling tepat menaksir harga bakalan, adalah dengan sistem timbang hidup. Sebab biasanya penjualannya juga gunakan cara ini. Berikut ini contohnya :
Misalnya, harga timbang hidup bakalan sapi bali perkilo, Rp. 47.000. Jika sapi beratnya 200 kg dan umur 2 tahun, taksiran harganya yakni Rp.8.930.000,-.
itulah cara menaksir harga bakalan sapi bali. Untuk mendapatkan bibit unggul, pastikan anda hanya membelinya dari peternak terpercaya.
Pakan Penggemukan Bakalan Sapi Bali
Pemberian pakan untuk bakalan sapi bali, tidak jauh beda dengan jenis sapi lainnya. Tapi sebelum mulai pemberian pakan, bibit sapi yang baru didatangkan divaksin lebih dulu sehingga bebas dari berbagai gangguan seperti virus atau parasit. Setidaknya, diberi obat untuk hilangkan parasit cacing.
Jika sudah diberi obat, selanjutnya sudah bisa mulai program pemberian pakan. Untuk diketahui, pemberian pakan sapi bali berbeda dengan pemberian pakan pada sapi simental atau limosin yang bisa ditarget agar bisa naik 1 kg setiap hari.
Hal ini karena bobot sapi bali setiap hari kenaikannya paling hanya sekitar 0,5 kg saja. Tapi dengan pemberian pakan bermutu dan berkualitas, mudah untuk menambah bobot bakalan sapi bali yang bobotnya sekitar 200 kg.
Pakan Rumput
Adapun pakan untuk sapi bali adalah rumput (hijauan) dan tambahan konsentrat, sama seperti jenis sapi lainnya. Untuk jenis rumput, bisa rumput odot, raja, maupun rumput gajah.
Untuk diketahui, dua puluh kg rumput gajah dapat hasilkan bahan pakan kering sebanyak 3,5 kg. Kandungan protein kasarnya 9,43% dari berat kering. Sedangkan jumlah proteinnya 330 gram.
Idealnya, porsi pakan rumput diberikan sebanyak 10 sampai 15 persen dari berat sapi. Contoh, kalau bobotnya 200 kg, porsi pakan rumput yang diberikan yaitu 20 kg sampai 30 kg.
Untuk hitungan biaya pakan rumput, umumnya adalah Rp.400 perkilo. Artinya, setiap hari, satu ekor sapi perlu biaya hijauan sebesar Rp. 8000 sampai Rp. 12.000. Ini bisa diminimalisir kalau peternak sediakan lahan hijauan dan merumput sendiri.
Pakan Konsentrat
Pakan konsentrat untuk sapi bali yaitu konsentrat khusus ruminansia, yang kandungan proteinya mencapai 10 persen sampai 12 persen. Harga perkilo sekitar Rp. 2.500 rupiah.
Kebutuhan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi bali yaitu antara 1 persen sampai 2 persen dari bobot badannya. Untuk bakalan sapi bali berbobot 200 kg, kebutuhan konsentrat yang diberikan yaitu sebanyak 2 hingga 4 kilogram per hari per satu ekor sapi.
Lakukanlah program penggemukan ini minimal 6 bulan. Biasanya, sapi bali perlu sekitar 1 sampai 3 minggu untuk menyesuaikan makanannya.
Jangan beri sapi dengan pakan konsentrat unggas, sebab banyak kandungan protein hewani yang bisa membuat sapi terkena penyakit "sapi gila". Beberapa konsentrat lainya yang tak boleh dijadikan pakan sapi yaitu tepung bekicot, tepung ikan, tepung darah, MBM, dan sumber protein hewani lainnya.
Kalkulasi Usaha Penggemukan Bakalan Sapi Bali
Berikut ini, contoh hitung hitungan keuntungan usaha penggemukan sapi bali jantan (diluar biaya pembuatan kandang). Berikut uraiannya :
- Misal, penggemukan bakalan sapi bali selama 5 bulan.
- Biaya pakan hijauan perhari Rp. 8000 ribu per ekor, selama lima bulan (150 hari), jadi 8000 x 150=1.200.000.
- Pakan Konsentrat, butuh 2 kg per ekor per hari selama 5 bulan. harga per kg Rp. 2.500, jadi totalnya Rp.7500.000.
- Tadi, kita target kenaikan bobot sapi mencapai 0,5 kg per hari per ekor. Maka, dalam 5 bulan bobot sapi naik 75 kg. Sampai akhir penggemukan yakni lima bulan, maka bobotnya 200 kg + 75 kg = 275 kg.
- Kita anggap harga jual timbang hidupnya Rp. 47.000 sama dengan harga belinya. Jadi total harga penjualan yaitu Rp. 12.925.000
Itulah contoh kalkulasi keuntungan usaha penggemukan bakalan sapi bali jantan selama 5 bulan. Contoh ini bisa berbeda dengan kondisi di lapangan. Meski demikian, bisa dijadikan referensi dalam menganalisis hitung hitungan usaha di bidang ini.
Demikian informasi tentang sapi bali, prospek dan cara perawatannya. Secara umum, peluang usaha ternak sapi bali masih terbuka, mengingat hanya masih terbatas pada beberapa daerah tertentu saja. Potensi keuntungannya pun tak kalah dengan usaha ternak jenis sapi lainnya. Terlebih, sapi bali punya keunggulan tersendiri, selain dari jenis yang unik, perawatannya juga lebih mudah, asalkan mengikuti panduan yang tepat. Semoga bermanfaat.
No comments
Post a Comment